Sebenarnya kasus pembobolan bank melalui mesin ATM bukan hal baru di Indonesia. Kasus pembobolan umumnya terjadi karena konsumen teledor dalam menjaga kerahasiaan PIN miliknya.
Konsultan keamanan teknologi informasi sering kali memperingatkan pengguna agar tidak menggunakan password yang mudah ditebak. Hal itu, antara lain, minimal delapan karakter dan kombinasi huruf dan angka. Namun, kenyataannya masih banyak password yang sangat sederhana dan mudah sekali ditebak.
Unang Muchtar, blogger Kompasiana pernah menulis artikel mengenai Tips Membuat PIN (Personel Identification Number) yang Aman. menurutnya keteledoran yang biasa terjadi antara lain:
* Konsumen menuliskan PIN di kartu ATM.
* Konsumen menuliskan PIN di diary.
* Konsumen menyimpan nomor PIN di dompet.
* Konsumen menyuruh orang untuk mengambilkan uangnya di ATM dengan memberi tahu nomor PIN.
* Konsumen menulis PIN dalam data ponsel.
* Pemberitahuan PIN dari pihak bank tidak diteliti oleh konsumen, di mana pemberitahuan itu sudah dibuka oleh orang dalam yang bekerja di bank.
Keteldoran-keteledoran di atas mungkin termasuk hal sepele, namun sangat merugikan jika sampai terjadi. Ingat.....kejahatan bisa terjadi bukan hanya karena ada niat dari pelakunya, tapi juga karena ada kesempatan....waspadalah....waspadalah....
Berikut ini adalah tips untuk mengamankan PIN kita:
* Pada saat kita menerima pemberitahuan PIN dari bank, yakinkan bahwa kertasnya masih utuh dan belum ada tanda-tanda pernah disobek atau dibuka oleh siapa pun.
* Hafalkan sejenak PIN yang baru kita terima. Setelah yakin hafal, segera ganti PIN itu dengan PIN sesuai dengan keinginan kita (hancurkan segera kertas yang berisi PIN dari bank, bila perlu dibakar saja).
Perhatikan hal di bawah ini saat kita membuat PIN
1. Yakinkan bahwa tidak ada orang di sekitar kita pada saat membuat PIN baru.
2. Kalau PIN itu harus dalam bentuk “angka”, hindari membuat PIN dengan angka-angka yang menggambarkan tanggal, bulan, dan hari kelahiran kita, keluarga kita, atau mungkin kekasih kita karena angka-angka ini sangat mudah diduga-duga oleh orang yang berniat jahat.
3. Hindari juga membuat PIN yang menyangkut nomor rumah serta RT dan RW tempat kita tinggal. Angka-angka ini juga sangat mudah ditebak-tebak oleh mereka yang tidak bertanggung jawab.
4. Hindari PIN yang berkaitan dengan nomor ponsel kita atau nomor telepon rumah atau extension di kantor kita.
5. Angka-angka PIN harus lain-lain, misal kita diminta membuat 6 angka, jangan sampai ada angka yang sama, gunakan angka 0 sampai 9 secara acak.
6. Jangan pernah memberitahukan PIN kita kepada siapa pun (termasuk kepada keluarga sendiri).
7. Pada saat kita bertransaksi, perhatikan bahwa tidak ada orang di kiri, kanan, atau di belakang kita (bila orang di belakang Anda tampak mengintip apa yang sedang Anda lakukan, jangan ragu untuk menegurnya).
8. Jangan pernah menuliskan PIN kita di mana pun, hafalkan PIN kita sendiri.
9. Ganti secara berkala PIN kita (bila perlu, sebulan sekali).
10. Kalau PIN itu harus dalam huruf atau kombinasi huruf dengan angka, hindari membuat PIN yang menggunakan nama kita, nama panggilan kita, nama keluarga kita, nama kekasih atau mantan kekasih, nama kantor, dan nama jalan rumah kita karena kondisi ini akan sangat mudah ditebak. Biasanya, orang-orang yang berniat jahat tidak perlu tahu persis PIN kita. Mereka cukup menangkap dua atau tiga angka atau huruf, maka mereka akan mudah menemukan terusannya.
11. Biasakan untuk mengacak PIN kita dengan nomor yang bukan PIN kita (cukup sekali saja) sebelum kartu ATM keluar setelah transaksi sehingga jejak PIN kita yang sebenarnya jadi terhapus. Tekan "Cancel" agar kartu kita tidak tertelan karena kita sengaja membuat PIN yang salah.
Semoga isi ATM kita tetap aman dan utuh....
(source: kompas.com)
Dibutuhkan Tenaga Sablon Domisili Klaten dan Jogja
12 years ago
No comments:
Post a Comment