Pages

Wednesday, 23 June 2010

Teroris Klaten Digerebek, Satu Tewas

Penggerebekan Teroris Klaten. Detasemen Khusus 88 Mabes Polri telah menangkap tiga orang lagi yang diduga teroris. Salah satu tersangka merupakan orang dekat Dr Azhari.

Menurut Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri, ada kekhususan dari dua teroris yang tertangkap, yaitu Sogir. Dia adalah salah satu orang yang paling dekat dengan Dr Azhari.

Mabes Polri  mengincar Abdullah Sonata yang merupakan pimpinan aksi teror di Aceh, anggota organisasi Kompak, pimpinan jihad di Ambon. Sebelumnya Abdullah sonata juga pernah menjalani hukuman tujuh tahun penjara. Dia terbukti menyimpan senjata api dan menyembunyikan Noordin M Top.

"Densus 88 sudah melakukan penangkapan terhadap Abdullah Sonata, kemudian Sogir, dan Agus"

Saat ini, Polri sedang melakukan tindak lanjut dari penangkapan sore tadi. Densus 88 Antiteror telah meninggalkan lokasi penggerebekan tempat kos yang dijadikan tempat persembunyian kelompok teroris di Jalan Majapahit No2, Cungkrungan, Belang Wetan, Klaten Utara, Klaten, Jawa Tengah.

Ada sekitar sepuluh mobil yang meninggalkan tempat kejadian. Terlihat ada di antara rombongan ada satu mobil jenazah dan satu mobil Dokkes Polri. Rombongan mobil berisi pasukan Densus itu menuju kawasan Jogyakarta.

Salah satu mobil jenis Toyota Avanza berwarna metalik terlihat membawa seorang yang bagian kepala ditutupi perban, tangannya diborgol dan tidak menggunakan baju.

Meski sudah menjelang tengah malam, di lokasi penggerebekan masih terlihat ramai. Masih banyak warga yang penasaran ingin melihat dari dekat tempat yang digerebek.


Satu Teroris Klaten Seorang Desertir TNI AD

Tersangka teroris yang ditembak mati, Yuli Sartono, ternyata desertir TNI AD dengan pangkat terakhir Prajurit Kepala (Praka).

Pria 40 tahun ini dikeluarkan dari satuannya di Bandung karena dituduh mengambil sisa mesiu di gudang senjata.

Damarmi, tetangga Sartono, membenarkan peristiwa pengeluaran tetangganya tersebut dari TNI AD.

Akibat perbuatannya, Sartono sempat dipenjara selama 2 tahun dari 2003 hingga 2005. Saat selesai menjalani hukumannya, dia menjadi tertutup terhadap tetangga. Namun dia sering melakukan pengajian di rumahnya yang dihadiri teman-temannya dari luar kota.


source:vivanews.com

No comments:

Post a Comment