Pages

Sunday, 28 June 2009

Cara Mendapat Banyak Pengikut Twitter

cara ini aku dapat dari Mas Cosa. Tentunya rekan blogger sudah tidak asing dengan yang namanya Twitter dan sudah banyak yang menggunakannya pula.

Proses SEO saat ini memang sudah merambah ke layanan Twitter maupun yang sejenisnya. Jadi sudah tidak perlu diragukan lagi betapa vitalnya peran Twitter ini.


Cara yang saya ikuti ini tergolong mudah dan praktis. Selain itu pengikut akan terus bertambah tanpa harus bersusah payah.

Layanan gratis ini disebut TweeterGetter. Tinggal memasukkan username dan password Twitter, kemudian klik tombol tweet now. Promosikan link referal agar pengikut semakin bertambah banyak dari waktu ke waktu.

Selamat mencoba.....!


Friday, 26 June 2009

Mengecek Posisi Blog di Google

Bisa berada di halaman awal google menjadi cita-cita hampir semua blogger. Segala daya dan upaya pun dilakukan untuk meraihnya. Tentunya dengan kata kunci masing-masing. Naik turun posisi blog/situs web adalah hal yang lumrah terjadi.

Apabila berada di deretan atas hasil pencarian, tentu tidak sulit untuk mengeceknya. Cukup dengan membuka google.co.id, ketikkan kata kunci maka akan langsung terlihat posisi atau urutan situs web/blog Anda.

Bagaimana jika tidak berada di halaman depan? Sangat merepotkan bila harus mengecek satu per satu pada halaman hasil pencarian. Lalu bagaimana cara termudah untuk mengeceknya?

Menggunakan google top 1000 serps checker adalah caranya.

Penggunaannya pun sangat mudah, klik di sini untuk membukanya.

Bila sudah terbuka halaman situs, langkah selanjutnya pada select a Google, anda pilih Google Indonesia (google.co.id).

Selanjutnya untuk target keyword, masukkan kata kunci blog Anda masing-masing. Kemudian ketikkan alamat URL anda, misalnya www.ot-indo.blogspot.com. Lalu tekan submit.

Tunggu prosesnya dan hasilnya akan segera terlihat.


Kok situs web atau blog saya nggak nongol dalam hasilnya ya?

Itu artinya blog atau situs web sampeyan belum masuk 1.000 besar di Google. So, bekerjalah lebih keras lagi.

Saturday, 20 June 2009

Kontroversi Imunisasi sebagai Penyebab Autis

Menanggapi postingan Bunda Nisha tentang kekhawatiran para orang tua terhadap imunisasi yang akhir-akhir ini santer diberitakan dapat menyebabkan autis maupun hiperaktif. Kali ini Blog Okupasi Terapi 'Penthol Kramat' akan mencoba mengulasnya.

Jumlah penyandang spektrum Autis tampaknya semakin meningkat pesat. Autis seolah-olah mewabah ke berbagai belahan dunia. Di beberapa negara terdapat kenaikan angka kejadian penderita Autis yang cukup signifikan termasuk juga Indonesia, meskipun belum ada data valid yang menyebutkannya. Akan tetapi mulai meningkatnya jumlah kunjungan di berbagai rumah sakit dan klinik yang melayani terapi untuk anak berkebutuhan khusus mengindikasikan bahwa autis mulai mewabah di Indonesia benar adanya.

Autis adalah gangguan perkembangan pervasif pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi dan interaksi sosial

Dr. Widodo Judarwanto SpA telah menjelaskan tentang fenomena ini dalam blognya, berikut adalah kutipannya:

Kontroversi yang terjadi akhir-akhir ini berkisar pada kemungkinan hubungan Autis dengan imunisasi anak. Banyak orang tua menolak imunisasi karena mendapatkan informasi bahwa beberapa jenis imunisasi khususnya kandungan Thimerosal dapat mengakibatkan Autis. Akibatnya, anak tidak mendapatkan perlindungan imunisasi untuk menghindari penyakit-penyakit justru yang lebih berbahaya. Penyakit tersebut adalah hepatitis B, Difteri, Tetanus, pertusis, TBC dan sebagainya. Banyak penelitian yang dilakukan secara luas ternyata membuktikan bahwa Autis tidak berkaitan dengan thimerosal. Memang terdapat teori atau kesaksian yang menunjukkan bahwa Autis dan berhubungan dengan thimerosal.

Thimerosal atau Thiomersal adalah senyawa merkuri organik atau dikenal sebagai sodium etilmerkuri thiosalisilat, yang mengandung 49,6% merkuri. Bahan ini digunakan sejak tahun 1930, sebagai bahan pengawet dan stabilizer dalam vaksin, produk biologis atau produk farmasi lainnya. Thimerosal yang merupakan derivat dari etilmerkuri, sangat efektif dalam membunuh bakteri dan jamur dan mencegah kontaminasi bakteri terutama pada kemasan vaksin multidosis yang telah terbuka. Selain sebagai bahan pengawet, thimerosal juga digunakan sebagai agen inaktivasi pada pembuatan beberapa vaksin, seperti pertusis aseluler atau pertusis ”whole-cell”. Food and Drug Administration (FDA) menetapkan peraturan penggunaan thimerosal sebagai bahan pengawet vaksin yang multidosis untuk mencegah bakteri dan jamur. Vaksin tunggal tidak memerlukan bahan pengawet. Pada dosis tinggi, merkuri dan metabolitnya seperti etilmerkuri dan metilmerkuri bersifat nefrotoksis dan neurutoksis. Senyawa merkuri ini mudah sekali menembus sawar darah otak, dan dapat merusak otak.

WHO (Worls Health Organization), FDA (Food and Drug Administration), EPA (US Enviromental Protection Agency), dan ATSDR Amerika Serikat (Agency for Toxis Substances and Disease Registry) mengeluarkan rekomendasi tentang batasan paparan etilmerkuri yang masih bisa ditoleransi antara 0,1 – 0,47 ug/kg berat badan/hari. Kandungan yang ada di dalam vaksin adalah etilmerkuri bukan metilmerkuri. Etilmerkuri hanya mempunyai paruh waktu singkat di dalam tubuh, sekitar 1,5 jam, selanjutnya akan dibuang melalui saluran cerna. Sedangkan metilmerkuri lebih lama berada di dalam tubuh.

Pendapat yang mendukung Autis berkaitan dengan Thimerosal :
Terdapat beberapa teori, penelitian dan kesaksian yang mengungkapkan Autis mungkin berhubungan dengan imunisasi yang mengandung Thimerosal. Toksisitas merkuri pertama kali dilaporkan tahun 1960 di Minamata Jepang. Konsumsi ikan laut yang tercemari limbah industri, sehingga kadar merkuri yang dikandung ikan laut tersebut mencapai 11 mcg/kg dan kerang 36 mcg/kg (batas toleransi kontaminasi sekitar 1 mcg/kg). Penelitian pada binatang ditemukan efek neurotoksik etilmerkuri dan metil merkuri. Ditemukan kadarnya di dalam otak cukup tinggi pada metil merkuri. Hal ini menunjukkan bahwa merkuri dapat menembus sawar darah otak.

Saline Bernard merupakan perawat dan juga orang tua dari seorang penderita Autis bersama beberapa orang tua penderita Autis lainnya melakukan pengamatan terhadap imunisasi merkuri. Mereka bersaksi di depan US House of Representatif (MPR Amerika) bahwa gejala yang diperlihatkan anak Autis hampir sama dengan gejala keracunan merkuri. Beberapa orang tua penderita Autis di Indonesiapun, berkesaksian bahwa anaknya terkena autis setelah diberi imunisasi

Penelitian dan rekomendasi yang menentang Thimerosal menyebabkan Autis
Sedangkan penelitian yang mengungkapkan bahwa Thimerosal tidak mengakibatkan Autis juga lebih banyak lagi. Kreesten M. Madsen dkk dari berbagai intitusi di denmark seperti Danish Epidemiology Science Centre, Department of Epidemiology and Social Medicine, University of Aarhus, Denmark Institute for Basic Psychiatric Research, Department of Psychiatric Demography, Psychiatric Hospital in Aarhus, Risskov, National Centre for Register-Based Research, University of Aarhus, Aarhus,Denmark, State Serum Institute, Department of Medicine, Copenhagen, Denmark mengadakan penelitian bersama terhadap anak usia 2 hingga 10 tahun sejak tahun 1970 hingga tahun 2000. Mengamati 956 anak sejak tahun 1971 hingga 2000 anak dengan autis. Sejak thimerosal digunakan hingga tahun 1990 tidak didapatkan kenaikkan penderita auitis secara bermakna. Kemudian sejak tahun 1991 hingga tahun 2000 bersamaan dengan tidak digunakannya thimerosal pada vaksin ternyata jumlah penderita Autis malah meningkat drastis. Kesimpulan penelitian tersebut adalah tidak ada hubungan antara pemberian Thimerazol dengan Autis.

Stehr-Green P dkk, Department of Epidemiology, School of Public Health and Community Medicine, University of Washington, Seattle, WA, bulan Agustus 2003 melaporkan antara tahun 1980 hingga 1990 membandingkan prevalensi dan insiden penderita autis di California, Swedia, dan Denmark yang mendapatkan ekposur dengan imunisasi Thimerosal. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa insiden pemberian Thimerosal pada Autisme tidak menunjukkan hubungan yang bermakna. Geier DA dalam Jurnal Americans Physicians Surgery tahun 2003, menungkapkan bahwa Thimerosal tidak terbukti mengakibatkan gangguan neurodevelopment (gangguan perkembangan karena persarafan) dan penyakit jantung. Melalui forum National Academic Press tahun 2001, Stratton K dkk melaporkan tentang keamanan thimerosal pada vaksin dan tidak berpengaruh terhadap gangguan gangguan neurodevelopment (gangguan perkembangan karena persarafan).

Hviid A dkk dalam laporan di majalah JAMA 2004 mengungkapkan penelitian terhadap 2 986 654 anak pertahun didapatkan 440 kasus autis. Dilakukan pengamatan pada kelompok anak yang menerima thimerosal dan tidak menerima thimerosal. Ternyata tidak didapatkan perbedaan bermakna. Disimpulkan bahwa pemberian thimerosal tidak berhubungan dengan terjadinya autis.
Menurut penelitian Eto, menunjukkan manifestasi klinis autis sangat berbeda dengan keracunan merkuri. Sedangkan Aschner, dalam penelitiannya menyimpulkan tidak terdapat peningkatan kadar merkuri dalam rambut, urin dan darah anak Autis. Pichichero melakukan penelitian terhadap 40 bayi usia 2-6 bulan yang diberi vaksin yang mengandung thimerosal dan dibandingkan pada kelompok kontrol tanpa diberi thimerosal. Setelah itu dilakukan evaluasi kadar thimerosal dalam tinja dan darah bayi tersebut. Ternyata thimerosal tidak meningkatkan kadar merkuri dalam darah, karena etilmerkuri akan cepat dieliminasi dari darah melalui tinja. Selain itu masih banyak lagi peneliti melaporkan hasil yang sama, yaitu thimerosal tidak mengakibatkan Autis.


Bagaimana sikap kita sebaiknya ?

Bila menyimak dan mengetahu kontroversi tersebut tanpa memahami dengan jelas, maka masyarakat awam bahkan beberapa klinisipun jadi bingung. Bila terpengaruh oleh pendapat yang mendukung keterkaitan Autis dan imunisasi tanpa melihat fakta penelitian lainnya yang lebih jelas. Maka, akan mengabaikan imunisasi dengan segala akibatnya yang jauh lebih berbahaya pada anak. Penelitian dalam jumlah besar dan luas tentang Thimerosal tidak mengakibatkan Autis secara epidemiologis lebih bisa dipercaya untuk menunjukkan sebab akibat. Laporan beberapa penelitian dan kasus jumlahnya relatif tidak bermakna dan dalam populasi yang kecil. Hanya menunjukan kemungkinan hubungan tidak menunjukkan sebab akibat. Beberapa institusi atau badan kesehatan dunia yang bergengsi pun telah mengeluarkan rekomendasi untuk tetap meneruskan pemberian imunisasi MMR. Hal ini juga menambah keyakinan bahwa memang Thimerosal dalam vaksin memang benar aman.

Walaupun paparan merkuri terjadi pada setiap anak, namun hanya sebagian kecil saja yang mengalami gejala Autis. Peristiwa tersebut mungkin berkaitan dengan teori genetik, salah satunya berkaitan dengan teori Metalotionin. Metalothionein merupakan suatu rantai polipeptida liner tediri dari 61-68 asam amino, kaya sistein dan memiliki kemampuan untuk mengikat logam. Pada penderita Autis tampaknya didapatkan adanya gangguan metabolisme metalotionin. Gangguan metabolisme tersebut dapat mengakibatkan gangguan ekskresi (pengeluaran) logam berat (merkuri dll) dari tubuh anak autis. Gangguan itu mengakibatkan peningkatan logam berat dalam tubuh yang dapat mengganggu otak, meskipun anak tersebut menerima merkuri dalam batas yang masih ditoleransi.

Pada anak sehat bila menerima merkuri dalam batas toleransi, tidak mengakibatkan gangguan. Melalui metabolisme metalotionin pada tubuh anak, logam berat tersebut dapat dikeluarkan oleh tubuh. Tetapi pada anak Autis terjadi gangguan metabolisme metalotionin.Kejadian itulah yang menunjukkan bahwa imunisasi yang mengandung thimerosal harus diwaspadai pada anak yang beresiko Autis, tetapi tidak perlu dikawatirkan pada anak normal lainnya.

Penelitian atau pendapat beberapa kasus yang mendukung keterkaitan Autis dengan imunisasi, tidak boleh diabaikan bergitu saja. Sangatlah bijaksana untuk lebih waspada, bila anak sudah mulai tampak ditemukan penyimpangan perkembangan atau perilaku sejak dini. Dalam kasus tersebut untuk mendapatkan imunisasi yang mengandung Thimerosal harus berkonsutlasi dahulu dengan dokter anak. Mungkin harus menunda dahulu imunisasi yang mengandung thimerosal sebelum dipastikan diagnosis Autis dapat disingkirkan. Dalam hal seperti ini, harus dipahami dengan baik resiko, tanda dan gejala autis sejak dini.
Bila anak tidak beresiko atau tidak menunjukkan tanda tanda dini terjadinya Autis maka tidak perlu kawatir untuk mendapatkan imunisasi tersebut. Kekawatiran terhadap imunisasi tanpa didasari pemahaman yang baik, akan menimbulkan permasalahan kesehatan yang baru pada anak kita. Dengan menghindari imunisasi, beresiko terjadi akibat berbahaya dan dapat mengancam jiwa. Bila anak terkena infeksi yang seharusnya dapat dicegah dengan imunisasi.

Thursday, 18 June 2009

Top Blogwalking Award dari Master 3DsMAX

Lagi-lagi dapat warisan, senangnya. Biarpun berupa award, tapi sangat berarti bagi Aku. Tidak sia-sia jerih payahku di dunia maya, terutama dalam hal blogging ternyata dihargai oleh orang lain. Ditambah lagi bayaran dari program make money online semacam ciao, ask2link, dan buyblogreviews sampai juga ke rekening paypal aku minggu ini. Rasa penasaranku terhadap bisnis online melalui monetize blog terjawab sudah, walaupun hasilnya belum seberapa.

Tau ngga sih, award kali ini adalah yang ke 10. Terasa sangat spesial karena memang diberikan secara spesial dan dipersembahkan pula oleh seseorang yang spesial dalam bidang 3DsMAX, SwishMax, Kaligrafi, PhotoShop, dan lain-lain. Silahkan mampir ke blognya di sini, di jamin gak rugi kok. Hasil-hasil karya beliau terbilang 'sungguh mempesona'.

Ini dia awardnya:



Keren kan....? So, tidak salah kalau Brother ems dijuluki 'Master Design Graphic'. Thanks berat ya Brother atas kepercayaannya memberi mandat untuk memasang award sebagai Top Blogwalking.

Terima kasih juga buat teman-teman semua yang telah sudi berkunjung ke gubug disko 'Penthol Kramat' milik Rinto yang lebih banyak berisis tentang profesi okupasi terapi ini. Karena kalian semua membuat aku terus bersemangat untuk terus belajar di dunia blogger.

Best Regards,


Rinto

Saturday, 13 June 2009

16 Bintang Film Porno Terinfeksi HIV

Jawa Pos. Pusat industri film porno Amerika Serikat di Valley, LA, kembali heboh. Badan Kesehatan Los Angeles (13/6) mengumumkan ada 16 aktor dan aktris film porno terbukti positif HIV. Berarti total ada 22 bintang film porno selama lima tahun terakhir yang terinfeksi virus mematikan tersebut.

Di Valley terdapat 200 perusahaan yang bergerak di industri film porno dan mempekerjakan 1.200 sebagai pemain film dan 5.000 lainnya sebagai kru terkait. Dengan teori penularan berantai, bisa dibayangkan berapa kemungkinan penyebaran virus HIV di kalangan insan industri pornografi.


Hasil tes tersebut diperoleh dari klinik kesehatan di Valley, San Fernando. Klinik itu memprioritaskan pasien yang bekerja sebagai pemain film porno. Pengumuman kemarin adalah yang pertama dilakukan secara terbuka sejak 2004. Setelah diumumkan, industri pornografi langsung berhenti berproduksi sebulan penuh. Padahal, industri film porno itu tercatat menghasilkan uang sebesar USD 12 miliar per tahun.

Identitas mereka yang terinfeksi masih dirahasiakan. Los Angles Times melansir, dari 22 bintang film porno yang terinfeksi, 16 diantaranya adalah laki-laki.

Friday, 12 June 2009

Apa yang Anda Tahu tentang Anak Autism

Anak autis bukanlah pembawa bencana, mereka sama seperti anak-anak lainnya. Mereka membutuhkan kasih sayang, bimbingan dan dukungan dari orang tua maupun lingkungan agar tumbuh dan berkembang sehingga dapat hidup mandiri.

World Health Organization (WHO) telah merumuskan kriteria diagnosis autis. Rumusan ini dipakai di seluruh dunia, yaitu ICD-10 (International Classification of Disease) 1993. Rumusan lain yang biasa dipakai sebagai panduan adalah DSM-IV (Diagnostic and Stastitical Manual) 1994, dibuat oleh grup psikiatri Amerika Serikit. Pada dasarnya isi kedua rumusan tersebut adalah sama.


Kriteria Autisme Masa Anak-anak

1. Harus ada minimum dua gejala dari (a), dan masing-masing satu gejala dari (b) dan (c) :
a. Gangguan kualitatif dalam interaksi sosial yang timbal balik,
- Tidak mampu menjalin interaksi sosial yang memadai, seperti kontak mata sangat kurang, ekspresi muka kurang hidup, dan gerak-geriknya kurang tertuju,
- Tidak dapat bermain dengan teman sebaya,
- Tidak dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain,
- Kurangnya hubungan sosial dan emosional yang timbal balik.

b. Gangguan kualitatif dalam bidang komunikasi
- Bicara terlambat atau sama sekali tidak berkembang
- Jika mampu berbicara, bicaranya tidak dipakai untuk komunikasi
- Sering menggunakan bahasa yang aneh dan diulang-ulang
- Cara bermain kurang variatif, kurang imajinatif, dan kurang bisa meniru

c. Suatu pola yang dipertahankan dan diulang-ulang dalam perilaku, minat, dan kegiatan.
- Mempertahankan satu minat atau lebih dengan cara yang khas dan berlebihan
- Terpaku pada satu kegiatan yang ritualistik atau rutinitas yang tidak ada gunanya
- Ada gerakan-gerakan aneh yang khas dan diulang-ulang
- Seringkali sangat terpukau pada benda

2. Adanya keterlambatan atau gangguan dalam interaksi sosial, bicara dan berbahasa, dan cara bermain yang kurang variatif sebelum umur tiga tahun.

3. Tidak disebabkan oleh Sindroma Rett atau Gangguan Disintegratif Masa Kanak-kanak.

Istilah autisme pertama kali dicetuskan oleh Leo Kanner, pada tahun 1943. Diambil dari bahasa Yunani 'autos' yang berarti 'sendiri'. Anak autisme seakan-akan hidup di dunianya sendiri.

Untuk deteksi dini bagi orang tua, waspadalah apabila anak Anda ada gejala-gejala

berikut :
1. Anak usia 30 bulan belum bisa bicara untuk komunikasi
2. Cuek terhadap Anda ataupun orang lain
3. Tidak bisa bermain dengan teman sebaya
4. Ada perilaku aneh yang diulang-ulang

Segera konsultasikan ke dokter spesialis jiwa anak atau pihak lain yang kompeten, sehingga dapat diambil tindakan lebih lanjut.

Thursday, 11 June 2009

Award Simbol Persaudaraan

Hmmmmm...Lumayan dapet award lagi. Yang keberapa ya? lupa ik, kalau ngga salah ini yang ke 8 dan 9. Ini berarti eksistensi ku di dunia blog diakui oleh sobat blogger lain (cieee....).

Kali ini award ke 8 aku terima dari sobat GONDES. Berhubung tidak ada syarat apapun, ini berarti aku tinggal posting doang.

Sedangkan award ke 9, Si empunya yaitu sobat BLOGGOA menamai award ini 'blogwalking award'. Sesuai namanya tentu saja award ini di berikan untuk mereka-mereka yang sering blogwalking ke tempat beliau.

toejoeh124 Award


Terima kasih telah mempercayai aku untuk menerima award ini. Semoga dengan award ini, semakin mempererat persaudaraan kita dan tetap bersemangat. Amiiin...

Sunday, 7 June 2009

Prita Mulyasari + RS OMNI = ?

Seiring mencuatnya kasus Prita apakah berpengaruh terhadap jumlah kunjungan pasien di RS OMNI? Kemungkinan berpengaruh tetap ada, entah itu bertambah sedikit atau justru bertambah banyak. Kalau menurutku malah bertambah banyak..bertambah banyak diliput media masa maksudnya. Soal pengaruh jumlah kunjungan pasien akibat kasus Prita dengan RS OMNI aku tidak tahu, belum melakukan survey soalnya.

Seandainya jumlah kunjungan pasien ikut menurun akibat kasus email Prita, alangkah kasihan rekan okupasi terapis yang bekerja di sana (kalau ada sih..ha..ha..). Tentu saja pendapatan di instalasi Okupasi Terapi otomatis akan menurun juga. Ikut prihtin ya....


Berawal dari email Prita ke rekan-rekannya berakhir di balik jeruji selama 3 minggu. Sebut saja Prita, Prita Mulyasari. Seorang ibu rumah tangga beranak dua, tiba-tiba menjadi sosok selebritis dadakan . Akibat perselisihan dengan Rumah Sakit OMNI, Prita di tuduh melakukan tindakan pencemaran nama baik dan di terkena dakwaan tindakan pidana maupun perdata. Hal ini dirasa kurang adil oleh banyak kalangan, merekapun berbondong-bondong secara iklas memberikan dukungan dengan harapan kasus Prita ini cepat selesai secara adil.

Lain Prita Mulyasari lain pula dengan Manohara Odilia Pinot. Kasus Manohara dengan Kerajan Kelantan kembali mencuatkan namanya setelah lama tenggelam. Manohara Pinot yang notabene adalah seorang model kini naik daun lagi, namanya santer diberitakan diberbagai media cetak maupun elektronik. Kasus Manohara lebih heboh karena secara tidak langsung melibatkan dua negara. Sehingga membuat hubungan kedua negara ini sedikit panas.

Di saat Indonesia menyikapinya dengan adem ayem, Malaysia justru menanggapinya dengan mengirim tentara perang memasuki wilayah teritorial Indonesia (ngajak gelut sajake...semprul tenan). Mayoritas masyarakat Indonesia pun akhirnya mengingatkan pemerintah soal Ambalat. Ambalat yang berada di Kalimantan masuk ke dalam wilayah kedaulatan Indonesia tetapi Malaysia punya Nadzar untuk mencaploknya.

Cukup sekian dulu tulisan tentang hiruk pikuk kasus Prita-RS OMNI, Manohara Pinot hingga berujung kekhawatiran soal Ambalat


Saturday, 6 June 2009

Narkoba Ancam Generasi Bangsa

Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat pengguna narkoba di Indonesia sekitar 3,2 juta orang, atau sekitar 1,5 % dari jumlah penduduk dari Sabang sampai Merauke. Kurang lebih 8.000 orang menggunakan jarum suntik dan 60 % terjangkit HIV/ AIDS, 15.000 orang diantaranya meninggal setiap tahun.

Fungsi narkotika sebenarnya sebagai terapi nyeri dalam dunia kedokteran dan tidak menimbulkan masalah. Persoalan yang timbul diakibatkan oleh penyalahgunaannya. Dampak negatif yang ditimbulkan selain merusak kesehatan si pemakai, juga dapat menimbulkan kerugian ekonomi, masalah sosial dan moral.

Pemakaian melalui hisapan dapat menyebabkan kerusakan paru karena iritasi saluran pernafasan. Paling fatal adalah pemakaian melalui jarum suntik. Overdosis bisa berakibat pada kematian.

Faktor yang melatarbelakangi penyalahgunaan narkotika umumnya merupakan interaksi beberapa faktor resiko yang mendukung, yaitu faktor individu dan lingkungan. Faktor individu dipengaruhi oleh banyak hal, diantaranya kurang percaya diri, kurang tekun, cepat merasa bosan atau jenuh, rasa ingin tahu dan penasaran ingin mencoba, depresi, cemas atau persepsi hidup yang tidak realistis. Kadang-kadang juga dipakai sebagai simbol keperkasaan atau kemodernan. Hal yang paling berpengaruh adalah penghayatan kehidupan beragama yang sangat kurang.

Pengaruh lingkungan yang dianggap paling berbahaya adalah mudahnya memperoleh narkotika, hubungan keluarga yang tidak efektif dan tidak harmonis serta berteman dengan pengguna narkotika.

Belakangan ini pengguna narkoba tidak lagi didominasi oleh orang kaya, tetapi sudah menyentuh ke berbagai lapisan masyarakat, kaya-miskin, muda-tua, bahkan telah berimbas pada anak-anak. Oleh karena itu setiap orang tua harus extra hati-hati terhadap semakin maraknya peredaran obat setan ini. Waspadai jika tiba-tiba anak berubah jadi 5 B.

Apa itu 5 B?

Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa Prof. dr. Soeroyo Magelang (RSSM), dr. Djunaedi Tjakrawerdaja, Sp. KJ mengatakan, ' 5 B adalah ciri-ciri efek penyalahgunaan narkoba'. Lima ciri tersebut adalah:
- sering BOHONG
- jadi BEGO/ BOLOT
- suka BOBO'
- tukang BENGONG

Perubahan lain yang nyata terlihat adalah menurunnya prestasi belajar dan kurang responsif atau banyak pasif. Perlu dicurigai pula apabila benda berharga di rumah mulai sering hilang, padahal keadaan rumah jauh dari jangkauan orang luar atau pencuri.

Jika ciri-ciri tersebut benar dijumpai, maka orang tua harus waspada dan mulai membicarakan perubahan sikap anak dengan cara yang komunikatif. Bila orang tua merasa tidak mampu berkomunikasi dengan baik, ajaklah orang terdekat atau dipercaya oleh si anak, bisa paman, tante untuk membicarakan masalah tersebut.

Kurangnya perhatian di rumah juga dapat memicu anak untuk terjun ke dunia gelap tersebut. Berdasarkan survei, penderita narkoba banyak yang mengaku tidak mendapat perhatian di lingkungan keluarga. Banyak waktu luang terbuang percuma, tidak di isi dengan kegiatan positif. Anak akhirnya bergaul di lingkungan pecandu narkoba kemudian terpengaruh dan akhirnya terjerumus.

Sayangnya peran Okupasi Terapi di Indonesia dalam proses rehabilitasi pecandu narkoba belum terlihat. Padahal di negara barat terutama Amerika, dalam tim rehabilitasi pecandu narkoba hampir selalu melipatkan peran Okupasi Terapis. Mungkin karena saat ini yang sedang ngetrend memang baru penanganan terhadap anak-anak berkebutuhan khusus dan rehabilitasi pasca stroke saja, jadi dalam penanganan terhadap pecandu narkoba masih tersisihkan.




Friday, 5 June 2009

Cari Backlink Gratis Yuk..!!

Backlink merupakan bagian dari SEO yang tergolong penting. Fungsinya tentu saja untuk memperkokoh posisi blog di search engine sehingga berimbas pula pada perolehan Page Rank (PR) Google dan meningkatnya traffic.

Nah, apabila ingin mendapatkan backlink yang dapat memberi pengaruh secara signifikan, salah satu caranya dengan mendapatkan backlink dari blog/web yang mempunyai PR lebih tinggi. Terlebih lagi apabila backlink tersebut bersifat one way link (satu arah). Maksud backlink satu arah apaan ya?

Maksudnya, blog/ web tersebut yang memberi link ke blog kita, sedangkan kita tidak perlu memberi link balik. Ada yang minat?

Mari berburu backlink satu arah di GreatDirectories. Dalam web directori ini kalian bisa menemukan banyak situs ber-PR 5-9. Ada yang gratis ada pula yang berbayar, tinggal pilih dan submit kok.

Informasi ini hanya berlaku bagi blogger yang belum tahu, bagi yang tahu di mohon berbagi pengalamannya di kotak komentar ya.....

Mau langsung ke TKP? Monggo klik di sini

Tuesday, 2 June 2009

Diet Anak Autisme

Seorang Okupasi Terapis sering kali ditanya oleh orang tua anak autisme tentang perlu tidaknya menjalani diet casein dan gluten. Memang sih, okupasi terapi tidak punya kompeten dalam hal ini. Tapi alangkah baiknya jika kita mengetahui tentang diet untuk anak autisme. Untuk lebih detailnya tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional yang menguasai bidangnya, yaitu Ahli Gizi ataupun dokter yang menguasai perihal diet anak autisme.

Pada dasarnya terapi diet yang terpenting adalah menghilangkan sumber peptide dari casein (susu sapi/domba) dan gluten (gandum). Berikut adalah penjelasannya:

a. Menghilangkan Casein. Casein adalah fosfo-protein yang terdapat dalam susu. Cara penerapan diet dengan menghilangkan segala sesuatu dari susu (susu sapi, kambing, susu bubuk, skim, mentega, keju, krim, laktosa, cottage, dll). Efek yang terlihat tergantung dari umur si anak, semakin muda biasanya semakin cepat. Pada 1995, Lucarelli melakukan penelitian dan hasilnya 66% dari 36 pasien autisnya mengalami perbaikan perilaku setelah diberi terapi bebas susu selama delapan bulan. Dalam kurun waktu tertentu efek samping dari diet tetap ada seperti penurunan berat badan, tetapi pada akhir minggu ke-3 hat tersebut akan membaik.

b. Menghilangkan Gluten. Berarti menghilangkan protein (prolamin) dari jenis gandum-ganduman, misalnya wheats, barley, bulgur dan oats. Terutama bagi orang Barat, karena makanan pokok mereka adalah cereal yang notabene berasal dari gandum. Sedangkan Indonesia tergantung dari nasi, jadi untuk melakukan diet gluten tidak begitu kesulitan. Tahun 1999, Whiteley (Inggris) melakukan percobaan pengurangan kadar peptide dalam urin, dan hasilnya 26% saja dalam 5 bulan. Mengapa hanya sedikit? Secara ya, peptide sering masuk ke dalam jaringan tubuh. Peptide yang sedemikian banyak akan disimpan dalam jaringan lemak. Makin tua umur anak maka semakin banyak yang diserap, jadi lebih sulit untuk membuangnya.

Menghilangkan gluten dari makanan efek yang ditimbulkan tidak langsung wah alias dramatis, kecuali pada anak yang masih kecil. Biasanya terlihat dalam 3 - 4 minggu, dan sebaiknya diet dilakukan paling sedikit selama 3 bulan.

Source:
Lucarelli, S et al. 1995. Food Allergy and Infantile Autism. Panminerva Medica.
Whiteley, P; Rodgers, J; Svery, D & Shattock, P. 1999. A Gluten Free Diet as Intervention for Autism and Associated Disorder: Preliminary Finding Autism. International Journal of Research and Practice.

Monday, 1 June 2009

Sekilas Tentang Okupasi Terapi

Istilah okupasi terapi mungkin masih terdengar asing di telinga anda. Tidak aneh memang karena profesi ini masih tergolong baru di Indonesia. Meskipun masih seumuran jagung dan menjadi minoritas tapi kami patut berbangga hati karena data statistik menunjukkan bahwa para lulusan okupasi terapi 96% langsung mendapatkan pekerjaan setelah diwisuda, 4% tidak bekerja karena menjadi ibu rumah tangga ataupun melanjutkan pendidikan. Ya maklum saja, secara lulusan masih sedikit otomatis saingan juga sedikit kan. Sementara jumlah penderita sakit dan kecelakaan semakin banyak dari waktu ke waktu.

Apa itu Okupasi Terapi?

Menurut World Health Organization (WHO), okupasi terapi adalah suatu profesi kesehatan yang menolong individu yang mempunyai kelainan atau kecacatan fisik sementara atau menetap dengan menggunakan aktifitas yang diprogram atau disesuaikan untuk membantu memulihkan fungsi fisik, mental maupun sosial secara optimal di bidang ketrampilan bantu diri, produktifitas kerja dan kegiatan yang bersifat rekreasi.

Di Mana Pendidikan Formal Okupasi Terapi?

Jurusan Okupasi Terapi Surakarta adalah satu-satunya Lembaga Pendidikan Diploma III Okupasi Terapi yang berada di bawah Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Berdiri pada tahun 1994 sebagai Akademi Okupasi Terapi Surakarta (AOTS), namun sejak 2002 menjadi salah satu Jurusan dari Politeknik Kesehatan Surakarta.

Jurusan Okupasi Terapi Poltekkes Surakarta didukung oleh tenaga pengajar lulusan dalam dan luar negeri yang ahli dan berpengalaman, serta dosen tamu dari Canada ataupun dari negara lain. Proses belajar mengajar menggunakan sistem kredit semester. Untuk menyelesaikan program D III Okupasi Terapi, mahasiswa harus menyelesaikan 120 SKS dalam waktu maksimum 10 semester.

Di mana Dapat Bekerja?

Lulusan D III Okupasi Terapi dipersiapkan untuk bekerja di RSU pemerintah/ swasta, RS Jiwa, RS Militer, Pusat Rehabilitasi Fisik/ Psikososial, Klinik, Perusahaan, Sekolah dengan kebutuhan khusus maupun Praktek mandiri.

Kurikulum program D III Okupasi Terapi telah mendapatkan akreditasi dari Federasi Okupasi Terapis Sedunia atau World Federation of Occupational Therapists (WFOT) tanggal 28 Maret 1995

Informasi Lebih Lengkap
Jl. Kapt. Adi Sumarmo Tohudan Colomadu - Karanganyar Surakarta 57173
Telp. (0271) 710378 Fax. (0271) 727490