Paraguay, sebuah negeri nun jauh di tepi belantara Amazon. Sebuah refnrmasi telah menjungkalkan rezim lama dibawah partai Colorado yang korup, penuh kolusi serta menghalalkan nepotisme. Rezim yang telah berkuasa selama enam dekade ini ditumbangkan aliansi kaum minoritas.
Adalah Fernando Lugo yang memimpin aliansi tersebut. Beliau menggandeng 20 kelompok politik minoritas yang tergabung dalam Aliansi Patriotik untuk Perubahan. Lugo memenangi pemilu April 2008 lalu, untuk memimpin negara termiskin di Amerika Latin dengan jumlah penduduk 5,6 juta orang. Lugo melaju ke Istana Presiden dengan meraih 41 persen suara mengalahkan Blanca Ovelar (31 persen suara) dan Lino Oviedo (22 persen suara).
Pria 56 tahun ini memang dikenal sebagai uskup 'kaum papa' dan sangat vokal memperjuangkan hak petani tanpa tanah. Ia pun rajin memimpin berbagai demonstrasi anti pemerintahan. Saat pelantikannya, Lugo mengatakan akan menolak menerima gaji sekitar 4.000 dollar AS per bulan, setara dengan Rp 37 juta. Tentu saja hal ini disambut meriah oleh para pendukungnya.
Cerita presiden menolak gaji terjadi pula di tanah Arab, tepatnya di Iran. Ahmadinejad yang juga sangat anti Amerika langsung mengembalikan gaji yang masuk ke rekeningnya. Ia mengatakan, 'Kesejahteraan hanya untuk rakyat'.
Bahkan, kedua pemimpin ini lebih memilih tinggal di kediamannya sendiri yang terbilang 'reot' dibandingkan bermewah-mewah di Istana Kepresidenan.
Wah salut buat mereka berdua...Sebentar lagi Indonesia juga bakalan ada pemilihan presiden kan, adakah presiden terpilih nanti juga akan jadi penerus para Presiden yang menolak menerima gaji? Aku sih yakin, presiden terpilih pada pemilu yang akan datang juga akan menolak gaji yang akan diberikan. Maksudnya menolak kalau di beri gaji sedikit...wakakak.